Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara
lambat dalam waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai
spesies baru yang lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi,
makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek
moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda
mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang
sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan
akhirnyamenghasilkan berbagai macam spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan
dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang pertamakali berada di
bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.
Pemahaman teori evolusi
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan
evolusi regressif. Evolusi progressif merupakan proses evolusi yang menuju
kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi
regressif merupakan evolusi menuju kemungkinan mengalami kepunahan.
Teori evolusi menurut Jean Baptiste
de Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk
hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh
lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering
digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk
digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah
atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian
tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya
dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah
beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya.
Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan
tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi.
Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang
lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Pendapat
Lamarck tentang perkembangan leher jerapah ?
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain Anaximander, Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan karena dalam mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang dapat diterima di dunia ilmiah.
Charles Darwin adalah seorang naturalis
berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya
proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah:
proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di
dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan
yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang
bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai
dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Pendapat
Darwin mengenai penjang leher jerapah ?
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher
jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang
jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang
berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan,
berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari
makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup.
Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari
daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup
maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher
panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher
panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh
hal-hal berikut:
1) Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos =
kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh
burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis
makanannya.
2) Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles
of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk
hidup.
3) Pendapat Thomas Robert Malthus dalam
bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang
menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada
kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
1) spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies
yang hidup di masa lampau, dan
2) evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
Contoh-contoh konsep yang mendukung teori Darwin
1. Percobaan August
Weismann
Untuk membuktikan apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang
menurun (teori Lamarck) Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor
tikus, lalu mereka dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor
panjang. Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi,
ternyata keturunan selanjutnya tetap berekor panjang. Langkah itu dilakukan
sampai dengan 21 generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor
panjang.
Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan
bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan
kepada keturunannya. Evolusi adalah proses yang menyangkut seleksi alam
terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki variasi genetik yang sesuai
dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang
adaptif pada generasi berikut.
2. Kupu-kupu Biston
betularia
Perhatikan perubahan
lingkungan yang terjadi. Gambar kiri sebelum Revolusi industri, kupu bersayap
gelap lebih gampang terlihat. Gambar kanan setelah Revolusi Industri, kupu bersayap
terang yang lebih gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran peluang
predasi.
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya
revolusi industri di Inggris, kupu Biston berwarna cerah lebih banyak daripada
yang berwarna gelap. Tetapi setelah berlangsungnya revolusi industri, ternyata
kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini
dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih,
sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat
predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun
habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap
lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu
yang relatif lama. Bakteri yang resisten terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk
dengan cepat. Kejadiannya juga diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana
dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika
penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian koloni bakteri yang resisten
terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya
merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang resisten
terhadap antibiotik.
Bukti Tentang Adanya Evolusi
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah
dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh
ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan
oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan
yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1. Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia
ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar
sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk
dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan
lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi.
Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat
antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh
berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.
Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu
spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya.
Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang
menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2. Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup
pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat
berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup
tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi
bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan
sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua tempat yang
dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora
dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua
tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
Perkembangan variasi paruh
burung Finch. Terjadi karena terseleksi secara alami oleh jenis makanan yang
berbeda.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch
yang ditemukan Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak
burung-burung Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan
menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan.
Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan
lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup moyangnya.
Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.
Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.
3. Ditemukannya fosil di berbagai
lapisan batuan bumi
Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah
membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada batuan. Darwin menyatakan bahwa
fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang
terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk
perkembangan.
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling
lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda
yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan
dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup
58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga
sebesar kuda sekarang leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara
ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk
yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat
dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh
menurun. Adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu
jari ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.
4. Adanya homologi organ pada
berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai
bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog.
Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
Homologi organ: perhatikan
bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada
dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan
fungsi.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang
adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau
sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing
yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog,
yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa
memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
5. Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk
kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada
fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula
mereka memiliki satu nenek moyang
6. Perbandingan perkembangan
embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia.
Mirip Ernst Haeckel menyatakan dalam hukum
Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni suatu
organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni.
Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa.
Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai
dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).
7. Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat
biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia
lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing
tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya
dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar