Perubahan DNA menyebabkan perubahan kodon-kodon RNAd,
yang akhirnya menyebabkan perubahan asam amino tertentu pada protein yang
dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan perubahan metabolisme
dan fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino yang berubah akan
menentukan besar kecilnya perubahan fenotip pada organisme tersebut. Ada dua
mekanisme mutasi gen, yaitu subtitusi pasangan basa dan penambahan atau
pengurangan pasangan basa.
a. Subtitusi pasangan basa
Subtitusi pasangan basa ialah pergantian satu pasang nukleotida
oleh pasangan nukleotida lainnya. Subtitusi pasangan basa ada dua macam, yaitu transisi
dan tranversi.
Transisi
adalah penggantian satu basa purin
oleh basa purin yang lain, atau
penggantian basa pirimidin menjadi
basa pirimidin yang lain. Transisi
sesama basa purin, misalnya basa adenin diganti menjadi basa guanin atau
sebaliknya. Sedangkan, transisi sesama basa pirimidin, misalnya basa timin diganti
oleh basa sitosin atau sebaliknya.
G <> U atau T <> S
Contoh :
Awal/sebelum mutasi
GGG TTG
Setelah mutasi
UUG SSG
Tranversi adalah
penggantian basa purin oleh basa pirimidin, atau basa pirimidin oleh basa purin. Tranversi basa purin oleh basa
pirimidin, misalnya basa adenin atau guanin diganti menjadi basa timin atau sitosin.
Tranversi basa pirimidin oleh basa purin, misalnya basa timin atau sitosin
menjadi basa
adenin atau guanin.
Subtitusi pasangan basa ini kadang-kadang tidak menyebabkan
perubahan protein, karena adanya kodon sinonim (kodon yang terdiri atas tiga
urutan basa yang berbeda, tetapi menghasilkan asam amino yang sama). Misalnya,
basa nitrogen pada DNA adalah CGC menjadi CGA sehingga terjadi perubahan kodon
pada RNA-d dari GCG menjadi GCU. Sedangkan, asam amino yang dipanggil sama,
yaitu arginin.
G/A <> T/S
Contoh :
Awal/sebelum mutasi
GGG TTG
Setelah mutasi
TTG GAG
b. Penambahan atau pengurangan pasangan basa
Mutasi gen yang lain adalah perubahan jumlah basa akibat penambahan
atau pengurangan basa. Penambahan atau pengurangan basa pada DNA dapat
menyebabkan perubahan sederetan kodon RNAd yang terdapat di belakang titik perubahan
tersebut, berarti juga akan terjadi perubahan asam amino yang disandikan
melalui RNA-d tersebut.
Akibat lain dari penambahan atau pengurangan basa adalah
terjadinya pergeseran kodon akhir pada RNA-d. Pergeseran kodon akhir menyebabkan
rantai polipeptida mutan menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Mutasi ini
disebut juga mutasi ubah rangka karena
menyebabkan perubahan ukuran pada DNA maupun polipeptida.
Mutasi ubah rangka ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
penambahan basa (addisi/insersi) dan
pengurangan basa (delesi).
Mutasi karena penambahan basa, misalnya basa DNA awalnya AGC-GTC
menjadi TAG-CGT-C… . Sedangkan, jika basa DNA tersebut mengalami pengurangan
basa maka urutannya menjadi GCG-TC... . Penambahan atau pengurangan basa dapat
terjadi di bagian awal, di tengah, atau di akhir.
Pikirkan !
1. Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan bagan diatas adalah....
2. Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan bagan di atas adalah....
3.Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan pada bagan di atas adalah.....
4. Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan pada bagan di atas adalah....
Pikirkan !
1. Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan bagan diatas adalah....
2. Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan bagan di atas adalah....
3.Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan pada bagan di atas adalah.....
4. Perhatikan bagan berikut !
Jenis mutasi yang digambarkan pada bagan di atas adalah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar